Industri jasa perhotelan, yang juga disebut sebagai Hospitality Industry atau industri yang menjual jasa keramah-tamahan, terdiri dari:
- Accomodation Industry (penjualan kamar-kamar hotel/motel) 

- Food Service Industry (penjualan makanan di restoran)

Maju-mundurnya usaha perhotelan dapat ditentukan oleh kedua unsur tersebut, yakni Accomodation Industry dan Food Service Industry. Bahkan suatu hotel dikatakan berhasil dalam pencapaian tujuan apabila pendapatan dari Food Service Industry lebih besar daripada Accomodation Industry

Cara yang dahulu dipakai oleh hotel untuk menarik para tamu agar berkali-kali datang dan betah tinggal di hotel itu adalah dengan memberi makan yang banyak dan lezat kepada para tamu.

Pada waktu itu restoran yang ada di sebuah hotel hanya disediakan untuk makan tamu-tamu yang menginap di hotel itu. Tamu dari luar hotel tidak boleh makan di dalam restoran yang ada di hotel. Sebaliknya, para tamu yang menginap di suatu hotel tidak boleh makan di restoran yang ada di luar hotel.

Namun kini keadaannya jauh berbeda. Restoran yang ada di suatu hotel terbuka bagi siapa saja, baik bagi tamu yang menginap di hotel itu ataupun mereka yang datang dari luar dan tidak menginap di hotel itu. Begitu juga, para tamu yang menginap di suatu hotel bebas makan di mana yang tersebar di luar bangunan hotel. Dalam keadaan yang demikian ini saja, restoran yang ada di dalam hotel, restoran hotel lain, atau restoran maka peranan restoran menjadi semakin penting. Restoran-restoran saling berlomba untuk meningkatkan mutu makanan serta pelayanan dengan sebaik-baiknya dengan harapan bisa mendapatkan tamu sebanyak-ba nyaknya sehingga penjualan hasil serta keuntungan yang setinggi-tingginya. 

Namun kita harus selalu ingat bahwa di dalam pengoperasian hotel maupun restoran terdapat dua tujuan yang harus dicapai dalam waktu yang bersamaan, yakni:
.- mendapatkan keuntungan, dan

- memberikan kepuasan bagi para tamu

Kalau salah satu tujuan tersebut diabaikan, maka besar kemungkinan usaha perhotelan atau restoran itu akan gulung tikar. Semakin banyak orang yang tidak dapat menikmati makan siang (terutama) di rumah bersama keluarga maka akan semakin banyak restoran Executive Club yang tumbuh di mana-mana. Ini berarti peranan restoran akan menjadi semakin penting.

Unsur-Unsur Apakah yang Membuat Sukses Pelayanan Ruang Makan?

Dengan tanpa memperhatikan tipe ruang makan yang ditampilkan ada dua unsur dasar untuk sukses, yaitu kesopanan-kebaikan serta efisiensi atau ketepat-gunaan. Kesopanan-kebaikan tersebut harus berpangkal dari sifat dasar asli dari staff restoran untuk berbuat semua yang layak guna memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para tamu menikmati makan dan minum di restoran,

selama mereka Sedangkan efisiensi atau ketepat-gunaan adalah bagaimana cara staff restoran mengorganisasikan operasi pelayanan makan untuk menjual atau mengantarkan produksi-makanan secara efektif. Efisiensi berarti juga suatu fast food restoran, atau segala sesuatu yang berkenaan dengan langkah-langkah pelayanan yang baik waktu tamu sedang sepi (tidak banyak tamu) namun dapat menghasilkan check rata-rata yang tinggi , di dalam ruang makan yang menjual hidangan A'la carte. Efisiensi juga berarti mengurangi pemborosan dari suatu sumber yang mahal agar cost tidak lebih tinggi dari yang telah ditentukan, yang akan menyebabkan berkurangnya laba atau keuntungan restoran.

Para karyawan di restoran harus benar-benar ahli sebagaimana anggota staff yang lain. Mereka harus menggunakan standard yang paling tinggi dalam penampilan setiap saat, mempersembahkan kemampuan untuk membuat puas para tamu sebagai tujuan utama, selain harus me nyadari bahwa senantiasa ada hal-hal baru yang perlu dipelajari.

Salah satu tujuan dari Food & Beverage Manager ialah memberikan kesempatan kepada staff pelayanan untuk meningkatkan keahliannya sendiri dan keahlian lain lebih jauh lagi. Dengan cara ini maka tamu tidak hanya akan menghargai cara pendekatan petugas restoran, tetapi operation restoran itu sendiri akan menjadi bonafide.